I LEFT MY HEART IN BALI (part 1)

8:12 PM rerefauziah.blogspot.com 0 Comments

Pada dasarnya saya ada adalah orang yang tidak terlalu menyukai pantai di bandingkan dengan daerah pegunungan atau dataran tinggi. Tapi hati saya tercuri pada saat pertama kali mengunjungi Bali pada pertengahan tahun 2015 lalu. 

Hmmm, baiklah saya harus mengakui kalau pantai di Bali itu indaaaah sekali, termasuk suasananya, kebudayaannya, dan yang paling  utama adalah makanannya yang super pedas, awww i love it.

Satu hal yang dari dulu membuat saya takut dengan laut adalah ombak dan juga matahari yang membuat kulit terbakar alias hitam hehe. Well, sebagai orang yang besar di wilayah sekitar lautan alias Batam, saya memang terbiasa mengunjungi pantai, tetapi semakin saya beranjak dewasa ajakan untuk mengisi waktu libur dipantai pun sering saya tolak dengan alasan diatas tadi.

Pertengahan tahun 2015, saya mengajak keluarga saya yaitu mama papa dan adik untuk berlibur di Bali. Untuk pertama kalinya saya menyempatkan diri untuk liburan disela waktu terbang yang luar biasa sibuk, dan Bali selalu ada pikiran saya sebagai tempat untuk liburan bersama keluarga.

Liburan kali ini, saya sengaja menyewa mobil karena adik laki-laki saya siap untuk menyetir berkeliling bali, menurut saya memang jauh lebih santai kalau berkendaraan sendiri tanpa jasa supir, waktunya lebih fleksibel dan bisa disesuaikan dengan kondisi kita juga.
KUTA
Belum ke Bali namanya kalau belum ke pantai Kuta. Pantai ini memang mainstream sekali untuk turis lokal atau foreigner, karena lokasinya yang strategis, pinggir pantai yang panjang dan juga ombaknya yang besar cocok sekali untuk surfing

Kalau ditanya seberapa panasnya pantai Kuta pada siang hari sih ga perlu ditanya, panas nya bisa membuat kepala pusing kalau terlalu lama terpapar matahari.

Satu hal yang harus diingat kalau ingin liburan ke Bali adalah mengunjungi nya pada saat musim dingin di Australia, alias sekitar juni-september. kenapa? karena air laut nya pun akan menjadi dingin, pas sekali disaat kita menginjak pasir yang panas dan merasakan dinginnya air laut pada bulan - bulan tersebut. Perfecto!

Satu hal lagi, belum ke Bali juga kalau belum belajar surfing! dipinggiran pantai akan banyak sekali bli-bli surfer yang menawarkan jasa untuk penyewaan papan seluncur dan sekaligus jasa untuk belajar surfing. Menurut saya harus ini dicoba, karena dengan 250 ribu kita bisa setidaknya belajar berseluncur dalam waktu singkat dan mencari pengalaman baru selama libur. 

Sambil menikmati indahnya pantai Kuta, ternyata banyak sekali orang yang berjualan segala macam hal termasuk kain Bali, makanan, minuman, aksesoris, jasa tato sampai jasa pijit,  di jamin komplit.


TANAH LOT
Kalau liburan sama orang tua memang cenderung ke tempat wisata yang khas dan ramai pengunjung, tapi liburan dengan mereka selalu menjadi hal yang selalu saya tunggu, karena pada dasarnya mama dan papa memang suka banget jalan-jalan dan wisata kuliner, alhasil setiap lihat tempat makan lokal pasti wajib dicobain, alias makan tak berujung hehe.



Sedikit beruntung karena pada hari itu bertepatan dengan upacara adat dan prosesi sembahyang di Tanah Lot, saya menyaksikan betapa sakralnya prosesi tersebut dimana persembahan berupa sesajen, makanan, minuman sebagai pelengkap dari bentuk persembahyangan masyarakat Bali.

GARUDA WISNU KENCANA (GWK)
Pada awalnya kita tidak memiliki rencana untuk mengunjungi GWK, tetapi karena rekomendasi dari orang-orang kalau ke Bali juga harus ke GWK untuk lihat patung dewa wisnu yang berukuran sangat besar dan juga untuk menyaksikan pertunjukan seni daerah seperti tari kecak, pertunjukan teaterikal dan masih banyak hal lainnya yang bisa dilakukakan disini.


Ada beberapa tempat lainnya yang kita kunjungi, seperti Padang-padang beach, Pandawa beach, sanur beach dan juga hutan yang oenuh dengan habitat monyet yang mana menurut saya unik dan sedikit menakutkan.
sekian untuk liburan di bali pada tahun lalu, dan saya benar-benar mengagumi betapa indahnya wisata alam di Bali, keramah tamahan penduduk setempat, dan segala hal tentang Bali, saya pun berjanji pada diri saya untuk kembali ke Bali sebagai rencana liburan berikutnya.

0 comments: